Friday, November 21, 2008

Vitamin Tidak Cegah Sakit Jantung


Penulis : Ikarowina Tarigan

Salah satu studi yang terbesar dan terpanjang mengenai suplemen ini menunjukkan bahwa vitamin C dan vitamin E tidak dapat mencegah penyakit jantung pada laki-laki.

Vitamin E bahkan ditemukan dapat meningkatkan risiko stroke karena pendarahan, bahaya ini terlihat dii sedikitnya satu studi terbaru.

Disamping mempertanyakan, apakah vitamin dapat membantu "kita harus waspada akan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan," kata Barbara Howard, ahli nutrisi dari Lembaga Penelitian Hyattsviille (MedStar Research Institute of Hyattsville) di Maryland.

Studi sebelumnya menemukan bahwa pria perokok yang mengkonsumsi vitamin E mempunyai risiko yang lebih tinggi terserang stroke akibat pendarahan dan beberapa studi lain menemukan bahwa vitamin E tidak menguntungkan terhadap kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin C mungkin membantu terjadinya kanker, bukan melawannya.

Studi sebelumnya, yang mengambil perempuan dengan risiko tinggi terserang penyakit jantung, sebagai partisipan menemukan bahwa vitamin C tidak mencegah serangan jantung.

Beberapa studi panjang telah dilakukan. Studi terbaru adalah Physicians Health Study yang dipimpin oleh Drs. Howard Sesso dan J. Michael Gaziano dari Harvard yang berafiliasi dengan Brigham dan rumah sakit perempuan (Women's Hospital) di Boston.

Penelitian ini melibatkan 14.641 dokter berjenis kelamin laki-laki, berusia 50 tahun atau lebih, 5% diantaranya menderita penyakit jantung pada saat studi di mulai tahun 1997.

Mereka dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok diberikan vitamin yang berbeda yaitu vitami E, vitamin C, keduanya, dan pil pembantu. Dosis vitamin E adalah 400 unit internasional setiap hari, vitamin C, 500 mg setiap hari.

Setelah 8 tahun, tidak ada perbedaan dalam serangan jantung, stroke, atau kematian karena penyakit jantung diantara kelompok.

Akan tetapi, 39 dari laki-laki yang mengkonsumsi vitamin E mengalami stroke karena pendarahan dan kelompok lainnya hanya 23 orang. Ini menunjukkan bahwa pengkonsumsi vitamin E mempunyai risiko 74% lebih besar.

Studi ini didanai oleh National Institutes of Health dan beberapa produsen vitamin. "Hasilnya sangat jelas bahwa tidak akan ada perubahan jika studi ini dilakukan pada perempuan, kelompok minoritas, atau dengan formulasi vitamin yang berbeda," kata Howard.

Studi kedua menemukan bahwa vitamin B-12 dan B-9 juga tidak mencegah penyakit jantung. Hasil ini mendukung hasil percobaan sebelumnya.

Studi ini melibatkan lebih dari 12.000 penderita serangan jantung yang selamat dan dipimpin oleh Dr. Jane Armitage dari Universitas Oxford di Inggris.
(*/edition.cnn.com)

No comments: